Minggu, 29 Juni 2014

RAMADHAN 1435 H

RAMADHAN 1435 H

          Alhamdulillah kita sudah memasuki Bulan Ramadhan 1435 H, bulan yang penuh berkah dan rahmat Allah SWT. Rasa syukur yang tak terkira Ramdhan 1435 ini akhirnya aku bisa ikut menjalankan ibadah puasa setelah 2 tahun terakhir tidak bisa melaksanakannya. Tahun 1433 H aku terbaring sakit di RS ( opname ) untuk waktu yang cukup lama. Tahun 1434 H kemarin aku mendapat anugrah terindah yaitu dikaruniai anak kedua.
          Ramadhan kali aku mulai dengan shalat tarawih pada Sabtu malam tanggal 28 Juni 2013 lanjut subuhnya sahur lalu puasa.. hari pertama puasa jatuh pada hari minggu jadi bisa istirahat siang dirumah J.
          Tiba saat adzan maghrib yang jadi acara favorit selama Ramadhan J lanjut buka puasa bareng suami tercinta hmmm nikmatnya berbuka puasa dengan segelas teh panas, tiga butir kurma dan bakwan ( kalo aku nyebutnya ote-ote ) yang digoreng anakku tercinta Intan serasa menambah kenikmatan buka puasa.
          Allah berfirman kenikmatan orang berpuasa ada 2 yaitu nikmat saat berbuka puasa dan nikmat saat berjumpa dengan-KU di akhirat kelak. Semoga kita termasuk dalam hamba Allah yang mendapat kenikmatan tersebut. So friends ayooo semangat berlomba medapatkan berkah di Bulan Ramadhan kali ini. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kekuatan dan kelancaran dalam menjalankan ibdah di Bulan Ramadhan ini . Amin YRA.....

          

Rabu, 04 Februari 2009

Selamat Jalan Bapak, I love u forever

Selamat Jalan Bapak Tersayang, I Love You Forever…

Malam itu Senin, 27 Oktober 2008 pukul 19.00 perutku terasa mual-mual badan ini rasanya lemes, nggak tahu kenapa mungkin sehabis makan tadi aku sempet minum antibiotik karena emang agak flu sedikit..

Kemudian aku berbaring di kasur tapi mata ini tidak bisa terpejam sama sekali seperti ada yang membuat perasaan ini gelisah, sementara suamiku lagi sibuk nyelesain kerjaannya yang dieadline besok pagi harus sudah selesai dan diserahkan ke Direksi. Putri semata wayangku tercinta sudah terbuai dalam mimpi sedari tadi entah apa yang sedang diimpikan saat itu.

Waktu terus berjalan sudah pukul 23.00, suamiku baru saja menyelesaikan kerjaannya dan bersiap akan ke peraduan, tiba-tiba HP suamiku berdering memecah kesunyian, di ujung sana mamaku tersayang berbicara sambil terisak Bapak…Bapak… lalu telepon putus. Segera saja aku terduduk di kasur perasaan ini semakin tidak menentu lalu telepon rumah berdering keras sekali karena hari sudah larut malam. Segera suamiku mengangkat telpon terdengar suara Mama “ Mas, Bapak sekarang sedang kritis cepat datang ke RSUD Pasuruan sekarang ! Mama disini sendirian ..

Allahu Akbar, apa yang terjadi dengan Bapak, Setahuku Bapak tadi pagi berangkat ke Pasuruan, karena Bapak memang dinas di Pasuruan dalam kondisi sehat walafiat dan pagi tadi masih sempet kerumah ‘n ciumin Intan yang lagi bobo, tapi sekarang kudengar kabar Bapak sedang kritis, aku menagis sambil segera bersiap berangkat ke Pasuruan dengan suamiku, tapi sebelum sempat keluarin mobil mama telpon lagi “ Mbak ini Rumah sakitnya udah ngga ngatasi mau dirujuk ke Surabaya aja, ya udah Ma ditrujuk ke RS A aja aku tunggu di sana Mama yang sabar ya, tapi aku sendiri juga ngga kuasa menahan tangisku…

Segera aja kita ke RS A yang ditujuk tadi, pikiranku sudah nggak karu-karuan, aku telepon adik-adikku juga ga’ ada yang angkat, aku maklum karena udah malem mungkin mereka lagi bobo.

Sambil nunggu ambulan yang ngangkut Bapak dari Pasuruan aku ngga’ henti-hentinya berdoa buat Bapak, sambil air mata ini terus mengalir di pipiku, untunglah suamiku setia menadampingiku dan menenangkanku yang sudah panik sedari tadi, Terima kasih Ya Allah telah Engkau anugerahkan suami yang baik sekali padaku.

Setelah lebih kurang 1,5 jam aku menunggu di rumah sakit, datanglah ambulan yang mengangkut Bapak, melihat kondisi Bapak seperti itu tangisku meledak. Bapak berbaring di tandu dalam kondisi tidak sadarkan diri dan Bapak kesulitan bernafas, segera saja tenga medis membawa Bpak ke Ruang ICU untuk segera diberi tindakan. Aku mencoba menguatkan diri sambil mengurus administrasinya, setelah selesai aku berlari ke kamar ICU tempat Bapak dirawat. Semakin tak kuasa aku menahan tangis, sementara tenaga medis memberi tindakan ke Bapak, aku berdo’a terus- menerus ya Allah selamatkanlah Bapak…


Alhamdulillah setelah tindakan yang diberikan oleh Dokter dan perawatnya kondisi Bapak semakin membaik sudah bisa bernafas tapi dengan alat bantu pernafasan. Kuciumi pipi Bapak, aku pijit-pijit kakinya, aku bisikan Bapak-Bapak di telinga beliau tapi tidak ada respons sama sekali Bpak tetap dalam kondisi tidak sadarkan diri. Sementara alat pantau tekanan darah Bapak menunjukkan angka yang cukup tinggi membuat kami semua semakin risau dengan kondisi Bapak. Dokter jaga IRD menyampaikan ke aku dan mama kondisi Bapak bahwa karena adanya tekanan darah yang tinggi menyebabkan ada pembuluh darah yang pecah di Bagian Kepala sehingga otak Bapak tidak berfungsi secara normal, untuk mengetahui bagaimana kondisi Bapak untuk bisa melakukan tindakan selanjutnya Bpak harus menjalani CT Scan tapi di RS tsb alatnya sedang rusak. Ya Allah ada apa dengan Bapak?


Sepanjang malam aku ‘n mama menunggu Bapak, kita bergantian keluar masuk kamar tersebut karena tidak tega melihat kondisi Bapak seperti itu, yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan berdoa. Tensi Bapak naik turun tapi masih di level yang tinggi dan Bapak masih tetap tidak sadarkan diri. Adzan Subuh telah berkumandang tanda shalat Subuh harus segera dilaksanakan, aku segera mengambil wudhu dan melaksnakan shalat subuh berusaha untuk sekhusyuk mungkin namun pikiran ini melayang terus ke Bapak, Bapak dan Bapak..
Selesai Shalat kupanjatkan doa kepada Allah mohon yang terbaik untuk Bapak, aku sangat sayang bapak, aku ngga mau kehilangan Bapak…


Selesai shalat segera aku kembali ke ruangan Bapak, kulihat Bapak ku masih seperti yang tadi kondisinya sebelum aku shalat. Dokter menyampaikan bahwa andaikata Bapak sadar pun kondisinya tidak akan sama seperti sediakala, melihat kondisi Bapak kemungkinan Bapak untuk bertahan sangat kecil Astaghfirllah hal adzim… Sudah separah itu kah kondisi Bapak…

Selasa 28 Oktober 2008 Pk. 09.00 Dokter sudah angkat tangan terhadap kondisi Bapak karena Bapak sudah tidak dapat bernafas sendiri, sekalipun dipasang alat Bantu akan semakin menderita untuk Bapak. Oom ku, mama dan beberapa teman Bapak sudah berdiri disekitar ranjang tempat Bapak terbaring, sambil tak henti-hentinya kita panjatkan doa untuk Bapak, kubisikkan kata “Allah, Allah, Allah” terus tanpa henti aku merasa yakin bahwa Bapak bisa mendengarkan dan mengatakannya dalam hati meskipun aku tidak mendengarnya…

Selasa, 28 Oktober 2008 pk 09.10
Innalilahi Wainaillaihi Rojiun Bapak telah menghadap Allah dengan tenang dan Insya Allah Khusnul Khotimah.
Kami semua harus Ikhlas dengan keadaan ini karena semua adalah Milik Allah dan Allah berhak mengambilnya kapan pun Beliau berkehendak.

Selamat Jalan Bapak, Yanty akan selalu mendoakan Bapak di setia shalat Yanty, Insyaallah kelah di Akhirat kita bertemu lagi …Amin.

I Love you forever Bapak… You always be in my heart…